Bermain "Gadget" Hambat Perkembangan
Anak
Kompas.com -
17/09/2015, 08:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Gadget seperti smartphone dan tablet
bukan hanya menarik bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kombinasi antara
gambar bergerak, suara, dan tayangan interaktif akan membuat anak ketagihan
bermain gadget.
Anak pertama kali
mengenal gadget pasti dari orangtuanya sendiri. Psikolog anak Vera Itabiliana
Hadiwidjojo mengatakan, orangtua sebaiknya tidak membiarkan anak bermain gadget
sebelum usia dua tahun.
"Hati-hati sama gadget ini. Anak di bawah usia dua tahun
sebaiknya tidak bersentuhan dulu dengan gadget karena pada usia itu masa tumbuh
kembang, terutama pada otak anak," tegas Vera dalam diskusi Pentingnya
Langkah Pertama yang diadakan oleh Fisher-Price di Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Vera menjelaskan, sering bermain gadget dapat menghambat
stimulus fisik atau motorik anak, menghambat perkembangan kognitif, sosial, dan
emosional anak. "Banyak anak sekarang kesulitan menggenggam sesuatu,
seperti pegang pensil. Ketika main gadget, perkembangan motoriknya enggak
dapat. Motorik halusnya enggak terstimulus dengan baik, motorik kasarnya juga
karena dia lebih sering duduk main gadget," terang Vera.
Ketika sudah memegang
gadget, biasanya anak akan fokus pada gadget dan menjadi kurang bergerak.
Pemakaian gadget yang cukup dengan sentuhan juga bisa membuat motorik halus
anak tidak bekerja dengan baik, seperti kemampuannya menggenggam atau
mencengkram.
Vera mengaku cukup sering mendapati anak yang tumbuh
kembangnya terganggu seperti sulit berkonsentrasi dan terlambat berbicara
karena mereka terlalu banyak bersentuhan dengan gadget di awal-awal usia
kehidupan.
Tak hanya itu, anak
juga bisa jadi terlambat berjalan ketika memasuki usia satu tahun jika pada
usia sebelumnya sering diberi gadget. Lebih baik berikan anak mainan yang bisa
merangsang kemampuan motorik kasar dan halusnya.
Untuk mencegah anak kecanduan gadget, kuncinya ada pada
orangtua. "Orangtua jangan terlalu sering bermain gadget di depan anak.
Singkirkan gadget ketika anak-anak bermain," katanya.
Identifikasi
v Penyebab :
Penyebab anak kecanduan gadget adalah beberapa
faktor di bawah ini:
1. Pengasuhan yang kurang tepat: kesibukan orang tua, kurangnya pemahaman
tentang dampak negatif gadget, dan teladan yang salah dalam
berteknologi
2. Faktor neurosains: efek dopamin yang menyebabkan kesenangan dan kendali diri
yang masih rendah
3. Desain teknologi yang menarik: warna-warni yang cerah, fitur autoplay,
notifikasi, dan faktor kejutan
4. Pengaruh lingkungan
v Efek :
1.
Mengganggu pertumbuhan otak anak
Pada usia 0-2 tahun,
otak anak bertumbuh dengan cepat hingga dia berusia 21 tahun. Perkembangan otak
anak sejak dini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan.
Stimulasi berlebih
dari gadget (hp, internet, tv, ipad, dll) pada otak anak yang sedang
berkembang, dapat menyebabkan keterlambatan koginitif, gangguan dalam proses
belajar, tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak
untuk mandiri.
2.
Tumbuh kembang yang lambat
Bahaya penggunaan
gadget pada anak, juga membatasi gerak fisiknya. Yang membuat tumbuh kembang
fisik anak menjadi terlambat. Paparan teknologi sejak dini juga memengaruhi
kemampuan literasi dan prestasi akademik anak secara negatif.
3.
Obesitas
Penggunaan televisi dan
video game berkaitan dengan meningkatkatnya kasus obesitas pada anak..
Kekurangan tidur akan berdampak buruk pada nilai sekolah mereka, karena otak
berkembang dengan baik saat tidur, dan anak butuh tidur yang cukup agar otaknya
bisa berfungsi dengan baik.
4.
Kelainan mental
bahaya penggunaan
gadget pada anak dapat meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang
atensi, autisme, kelainan bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya.
5.
Sifat agresif
Konten di media yang
bisa diakses anak, dapat menimbulkan sifat agresif pada anak. Kekerasan fisik
dan seksual banyak tersebar di internet, dan jika tidak dilakukan pengawasan,
anak bisa terpapar itu semua. Sehingga memicu timbulnya perilaku agresif dan
cenderung menyerang orang lain pada anak.
6.
Kecanduan
Ketika orangtua
terlalu bergantung pada teknologi, mereka akan semakin jauh dari anak. Untuk
mengisi kekosongan ikatan dengan orangtua, anak juga mulai mencari penghiburan
dari gadget, yang pada akhirnya membuat mereka kecanduan teknologi, dan tidak
bisa lepas darinya.
7.
Pikun digital
Kecepatan konten di
media, membuat anak memiliki attention span yang pendek. Dia
jadi tidak fokus pada satu hal, dan mudah berganti fokus. Hal ini menurunkan
kemampuan konsentrasi dan memori. Sehingga membuat anak susah memusatkan
perhatian.
Hal ini memicu kondisi
yang disebut pikun digital, karena anak yang terpapar teknologi terlalu banyak,
tidak bisa memusatkan perhatian, imbasnya dia menjadi kesulitan belajar.
8.
Proses belajar yang tidak berkelanjutan
Penggunaan teknologi
yang berlebihan pada anak, bisa membuat proses belajarnya tidak kontinyu.
Karena teknologi ini membuat segalanya menjadi lebih mudah, sehingga otak anak
tidak terasah, disebabkan kemudahan yang ditawarkan untuk mencari jalan pintas.
9.
Malas Melakukan Banyak hal
Pengaruh gadget banyak pengaruhnya. Saat menggunakan
pengaruh gadget, psikologi anak
cenderung tidak melakukan gerak badan. sensor motorik yang tidak digunakan,
bisa saja mengakibatkan kegemukan. Akibatnya, sensor motorik tidak digunakan oleh
psikologi anak sejak kecil, bukan hanya keterampilan menulis saja yang menurun,
tetapi akan membuahkan penyakit akibat tidak melakukan gerak motorik pada
badan.
v Upaya :
1.
Aktif melakukan komunikasi yang efektif
antara ayah dan ibu dengan psikologi anak, menjadi pendengar yang baik bagi
psikologi anak, juga bisa berkomunikasi dalam melakukan pendkatan lebih
terhadap psikologi anak.
2.
Tidak melakukan tindak kekerasan di depan
ataupun terhadap psikologi anak. Ayah dan ibu harus bisa , mengkaji nilai pesan
dengan baik sehingga psikologi anak bisa menerima pesan tersebut dengan baik
pula dan tanpa emosi
v Solusi :
1.
Tunjukkan Mainan
Lain sebagai Alternatif
2.
Berikan Batasan
Waktu dalam Menggunakan Gadget
3.
Membawa Anak
Bermain ke Luar Rumah
4.
Berikan Waktu Luang
Anda untuk Bermain Bersama Anak
5.
Membawa Anak
Mengikuti Kegiatan Lain
6.
Berikan Batasan
Akses Internet di Rumah
7.
Membawa Anak
Bermain ke Alam
8.
Ajak Anak Berdiskusi
9.
Ajak Anak Bersosialisasi
dengan Teman Sebaya
10. Berikan Semangat untuk Anak
11. Berikan Contoh Baik dalam Penggunaan Gadget
12. Berikan Pujian Pada Anak yang Patuh
13. Berikan Peringatan Pada Anak yang Tidak Patuh
14. Menunjukkan Wilayah yang Bebas Gadget
15. Menjelaskan Waktu yang Bebas Gadget
Komentar
Posting Komentar